Stuktur Sosial Masyarakat Adat Mbojo

Posted By: ipink - 11/17/2013 11:56:00 am
Pangkat dan Gelar Kesultanan Bima

Pangkat dan Gelar Kesultanan Bima, Dalam Kehidupan Sosial masyarakat Bima mengenal stratifikasi atau lapisan Masyarakat, yang mana stratifikasi sosial tersebut terbagi atas 4 tingkatan yaitu Raja (ruma), bangsawan, dari dan rakyat biasa, mengutip beberapa sumber Predikat Ruma disandang oleh mereka yang berasal dari keturunan Raja atau Sultan Bima (Londo Sangaji), yang termasuk dalam golongan ini adalah mereka yang pernah menjadi Raja, Permaisuri, Anak, keluarga keatas dan kesamping dari silsilah. itulah yang di sebut londo ruma atau sangaji (keturunan raja). sebagai catatan bila seorang raja atau anak raja menikahi wanita dari golongan lain maka stratifikasi wanita tersebut berubah menjadi ruma.

Kelas bangsawan adalah mereka yang berasal dari golongan dibawah raja, mereka adalah pejabat tinggi kerajaan atau kesultanan. umumnya mereka di panggil Dae atau’Dae yang ikuti dengan nama yang bersangkutan. dismping keturunan para pejabat dan abdi kerajaan, penyebutan Dae juga diberikan pada mereka yang memiliki kemampuan tertentu sebagai bentuk penghormatan misalnya pada guru maupun pejabat.

Golongan ‘Dari’ adalah mereka yang awalnya dari kelas masyarakat biasa namun kemudian diangkat tuk bekerja sesuai keahlian dan kemampuan tertentu, Dari dianggap sebagai golongan masyarakat tersendiri yang biasanya diangkat bekerja sebagai pegawai rendahan, pesuruh maupun tukang didalam maupun diluar Istana.

Beberapa Pangkat dan Gelar Kesultanan BimaCatatan:
Daftar ini memuat pangkat dan gelar Bima dalam jumlah terbatas saja. Sara Sara Tua, dan Sara Hukum adalah ketiga badan yang membentuk Majelis Adat Dana Mbojo.

Ama Ka’u, gelar anak lelaki dari bangsawan tinggi, bila ayahnya bangsawan tinggi dan ibunya bangsawan tinggi juga atau setingkat lebih rendah dari ayahnya.; lih. Ina Ka’u.

Anangguru, pangkat menengah; dicatat disini para anangguru yang menjadi anggota Majelis Adat, atau kepala satu kelompok masyarakat lain dari satu dari (para anangguru  kepala dari dapat di lihat dalam daftar dari) 
Anangguru Kapitan, Perwira sepasukan lasykar yang khusus memakai senapan.

Anangguru Latunang,  perwira sepasukan lasykar bersenapan; pangkatnya setingkat lebih rendah dari anangguru capital.

Anangguru Mangaji, kepala dari mangaji ; ada dua : tua dan sampela, kedua-duanya anggota sara hukum

Anangguru Mantero (kepala para matros kapal atau para kelasi perahu).

Anangguru Mbodane’e (mengepalai semua Anangguru Mboda)

Anangguru Mbodasambicarakai
, kepala pesuruh raja bicara .

Anangguru Mpa’a, petugas yang mengurus tari-tarian istana (pria dan wanita) terutama yang bernilai klasik

Anangguru Robo, kepala dari marbot yang memilihara mesjid kerajaan .

Anangguru sape, Anggota anggota sara tua.

Anangguru Sumpi, perwira yang memimpin lasykar bersumpit ; ada dua, yakni  AS Bolo dan Mbojo; kedua-duanya anggota sara tua.

Anangguru Wera, Perwira lasykar dari wera.

Bata Dadi, pengurus sawah sultan

Bata Jero, angkat ertukangamn ;bawahan bumi jero.

Bata Juru, pesuruh di istana; pembantu syahbandar

Bata  Kangonga; pengawal rumah Raja Bicara

Bata Nggampo, pengawal dan pesuruh di istana .

Bilal mesjid raya  Bima
, sebanyak 8 orang, anggota sara hokum

Bumi Bajangkara, pengawal istana

Bumi Baralau, pengawal istanaberpangkat perwira.

Bumi Batambani, pengawal Istana

Bumi Cendawa, pejabat bertugas di bidang obat bedil dan masalah percampuran obat , ia termasuk dalam dari Ndora.

Bumi cenggu, pejabat yang mewakili  masarakat cenggu dan sekitar di dalam Mjelis Adat .

Bumi Jara
, Bupati pasukan berkuda ;ada tiga, yakni BJ Bolo, Mbojo, dan Nggampo mereka  adalah  anggota sara – sara.

Budi Jara Tolotui, pengurus tanah garapan  di seeebelah barat dan timur teluk bima; ada dua, yakni BJT  bolo (yang mengurus tanah di sebelah barat teluk yaitu wilayah bolo dan donggo ) dan BJT Mbojo (mengurus tanah di timur teluk ,yaitu wilayah Wera, wawo, sape,rasana’e, na’e).

Bumi Jero, kepala perrtukangan.

Bumi Karombi, kepala pertukangan.

Bumi Keli
, anggota sara sara; di bawahnya Bumi Ncawu keli bertugas dalam masalah tukang kayu dan mengawasi hutan jati di keli dan sekitarnya (termaksud tololai)

Bumi Lawiu, anggota sara tua

Bumi Luma, pangkat tinggi dalam majelis adat : ada tiga , yakni BL Rasana’e (ketua sara tua).

Bumi Nata
, anggota sara sara , mewakili daerah Nata dan sekitarnya.

Bumi Ncandi, anggota sara sara, mewakili daerah Ncandi dan sekitarnya.

Bumi Ncawu Keli, lih. Bumi Keli.

Bumindora, mengurus masalah kesejantaan kerajaan bima,di atas bumi cendawa;anggota sara tua

Bumi nggampo, mengurus/menyatukan para anggota sara tua yang tak berwilayah di dalam majelis adat

Bumi Nggeko, perwira tertinggi bagi para pengawai istana ;anggota sara tua

Bumi Ngeko, perwira yang mengurus kelasyaran kerajaan bima; ada Dua, yakni BN Bolo dan mbojo ;mereka anggota sara tua.

Bumi Pabise, pengurus kelasykaran laut serta para kelasi dan matros,di bawah perintah bumi renda ; ada dua , yakni BP bolo dan mbojo; mereka anggota  sara tua.

Bumi Pajuri, mengurus para prajurit lasykar; anggota sara tua.

Bumi Pareka, pembantu bumi rendah dalam mengurus dan mengatur lasykar; ada Dua, yakni BP Bolo dan Mbojo; anggota sara tua.

Bumi Parise, penjabat rendah yang mengurus  permainan parise,yaitu permainan ketangkasan dari orang-orang manggarai yang sudah di bebaskan dan biberi tanah pertanian dan kampungf di buncu[kejenelian sape].

Bumi Parisi, penjabat tinggi rendah yang bertugas sebagai sekretaris dan juru bicara kerajaan, sebagai bawahan raja bicara; ada tiga Bolo, Mbojo dan Kae; BP Kae jarang di angkat, dan selalu di perbantukan pada bumi parise yang lain, atau bertindak sebagai juru bahasa di pelabuhan; BP Bolo dan Mbojo itulah yang di sebut dalam bo’ sebagai juru tulis bicarakai;mereka pada umumnya berasal dari keturunan melayu {dari paranaka} dan menjadi sara tua.

Bumi partiga
, petugas di istana; anggota sara tua.

Bumi Punti, petugas di istana; anggota sara tua.

Bumi Renda, pimpinan tertinggi lasykar kerajaan merangkap jaksa;anggota sara tua.

Bumi Roka, anggota sara tua.

Bumi Rompo, anggota sara tua;mewakilin masyarakat rompo dan sekitarnya.

Bumi sakuru, pangkat pertukangan kayu;anggota sara tua.

Bumi sambanta, anggota sara tua.

Bumi Sampoi
, pimpinan kelompok gendang dan silu kerajaan;dibantu oleh jena sampoi.

Bumi Sari, ada, yakni BS mbojo,ntonggu dan sape;mereka adalah anggota sara tua.

Bumi Silu, permain silu kerajaan; ada dua,yakni  BS bolo dan mbojo; mereka dibantu oleh dua peringkat adat lagi, yaitu jena silu mbojo dan jena silu bolo.

Bumi Tente
, pangkat menengah;anggota sara tua.

Bumi Tingincai, pangkat rendah di bawah bumi rendah,bertugas mencanangkan berita-berita darurat{menjaga kebakaran,kebanjiran dan bahaya-bahaya lain];juga dengan anak buahnya menjadi algojo.

Bumi tonggorisa, pangkat menengah;anggota sara  tua.

Bumi waworada,pangkat menengah;anggota sara tua.

Cepeweki, pangkat rendah yang bertugas mengawai  tanah pada suatu area.

Imam, anggota sara hukum.

Ina ka’u, gelar anak perempuan dari bangsawan tinggi,yang terlahir dari ayah bangsawan tinggi dari ibu sederajat atau setidak-setidaknya bangasawan menengah;lih ama ka’u.

Ince, nama panggilan [bukan gelar] dari orang keturunan melayu {mly;encik].

Jena, pangkat rendah; setiap jena berada di bawah perintah seorang bumi.

Jena Jara Otuteru, bintara pasukan berkuda;tugasnya membuat tempat makanan kuda;waktu luangnya bertugas  menjaga  istana.

Jena Luma,
pembantubumi luma dan kepala dari sajena luma;ada Dua; yakni Jl Bolo dan mbojo; mereka anggota sara tua.

Jena Mone Na’e, kepala dari sejumlah nenti mone{pengawai istana};anggota sara tua.

Jena Sampoi, pembatu bumi sampoi,anggota rombongan music istana.

Jena Silu, pembantu bumi silu;kedua jena silu yang tertinggi ,yakni  js bolo dan mbojo,membawahi  jena silu yang lain,yang banyak jumlahnya.

Jena Sumpi, bawahan bumi sumpi  dalam kesatuan kelasykaran kerajaan{suba}.

Jena Teke, sultan muda.

Jeneli, salah satu pangkat tertinggi dalam pemerintahan  bima;masing-masing  jenelis bertugas memerintah satu wilayah atau Kejenelian [yang di sebut dalam nama pangkatnya]; pada asalnya ada sepuluh jeneli,yakni jeneli  Belo, Bolo, Donggo, Monta, Parado, Rasana’e, Sape, Wawo, Wera dan Woha; satu kejenelian baru,yaitu jeneli kare,tercipta setelah kerajaan sanggar bergabung dengan bima pada tahun  1928.

Kadi[Qadli], pimpinan sara hokum.

Khatib, ada empat khatib yang  menjadi anggota sara hokum ,yaitu khatib tua , karoto, lawili,dan To’i

Lebe, ada delapan belas lebe yang menjadi anggota sara hokum ,yaitu lebe dalam  Talabiu, Sape, Sila, Ngali,Wera, Wawo, Sakuru, Teke, Dena, Sumi, raba keli,Parado, Karumbu, Cenggu, Raba [Raba Ngodu] dan Mbawa.

Mboda, pangkat rendah;pesuruh,khususnya pesuruh raja bicara.

Ncawu Lati, pejabat rendah di dawah peringkat jena;tetep bertugas di istana.

Nenti Mone, pengawai di istana  berpangkat  rendah;banyak jumlahnya; nenti mone Goa  dan menti mone kaluku  berasal dari goa; semua nenti mone di pimpin oleh nenti Mone  Na’e  dan di kepalai oleh Ompu To’i.

Nentirasa, kepala dusun.

Ompu To’i, kepala urusan dalam istana.

Pata Asi, petugas urusan dan istana, bawahan Ompu To’i.

Patarasa. Kepala  dusun.

Raja Bicara, pangkat perdana menteri;di sebut demikian saja kalau tidak merangkap sebagai tureli nggampo.

Sahbanda, penguasa pelabuhan.

Tonda, pesuruh,khususnya pesuruh jeneli.

Tureli, salah satu pangkat tertinggi dalam pemerintahan Bima. Boleh di samakan dengan menteri;ada tujuan tureli,semuanya menjadi anggota sara sara, yaitu Belo, Bolo, Donggo, Sarado, Sakuru, Woha, serta Tureli Nggampo, yang berjabat sebagai ketua semua tureli, perdana menteri, dan Ketua sara sara.

About ipink

Organic Theme is officially developed by Templatezy Team. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Kreasi Anak Reggae

Designed by