Kecanduan Ganja


Adiksi/kecanduan terhadap ganja adalah sama saja seperti adiksi terhadap kokain, alkohol maupun heroin serta zat lain yang dapat mengakibatkan ketergantungan. Penggunaannya biasanya dimulai dengan eksperimen atau coba-coba saja. Dengan bertambahnya frekuensi penggunaan, lama kelamaan akan semakin banyak zat yang diperlukan untuk menciptakan efek euforia terhadap zat aktif yang terdapat di dalam ganja. Hal ini akan mengakibatkan berkembangnya toleransi fisik. Sebagai efek dari penggunaan terus menerus ganja juga dapat menimbulkan ketergantungan psikologis dan emosional. Ketergantungan fisik, emosional dan psikologis secara bersama-sama kemudian didefinisikan sebagai kecanduan ganja.

Penyebab Adiksi Ganja
Selama berabad-abad, para ahli serta profesional medis dan banyak peneliti di seluruh dunia telah mempelajari tentang hal-hal apa saja yang bisa mengakibatkan kecanduan terhadap ganja/cannabis. Namun belum ada yang bisa secara pasti menentukan apa penyebab seseorang menjadi kecanduan terhadap ganja. Namun demikian, ada faktor-faktor tertentu yang kemudian dikenal dapat memberikan kontribusi atau dapat mempercepat terjadinya kecanduan pada seseorang. Misalnya, bagi yang sudah memiliki kecenderungan genetik atau sudah memiliki “bakat adiksi” akan lebih mungkin untuk menjadi kecanduan ganja walaupun dalam waktu konsumsi yang relatif singkat. Hal ini juga terjadi pada mereka yang mempunyai masalah psikologis seperti depresi atau kecemasan, akan lebih rentan dan lebih mudah untuk menjadi adiksi.

Gejala Adiksi Ganja

Bagaimana cara mengetahui bahwa orang yang Anda sayangi sedang berjuang mengatasi masalah kecanduan terhadap ganja. Ada beberapa perilaku pecandu (addictive behaviour) yang sebaiknya Anda ketahui. Terkadang kita harus mengandalkan perasaan bahwa ada sesuatu yang nggak beres nih. Perasaan ini kadang bsa menyelamatkan orang yang Anda sayangi. Namun juga jangan trlalu paranoid terhadap perasaan ini. Sangat perlu bagi setiap orang tua untk mengetahui pola-pola addictive behaviour. “Perubahan” adalah kata kunci untk addictive behaviour. Perubahan selalu diawali dalam skala yang kecil. Namun akan semakin terlihat ketika masalah kecanduan yang ada semakin membesar. Anda mungkin akan mendapati bahwa psangan atau anak Anda telah kehilangan minat pada hobi lama serta teman" lamanya. Mereka mungkin mulai menunjukkan penurunan performa di tempat kerja atau ketinggalan pelajaran di sekolah. Secara fisik mungkin akan dengan mudah didapati penampilan mereka tampak lebih “jorok” dari sebelumnya. Ketika tingkat kecanduan telah semakin besar dan menjadi-jadi, Anda mungkin akan sering mendapati bahwa mereka berbohong tentang keberadaan mereka, atau mungkin akan selalu mengaku lelah ketika Anda mencurigai bahwa mereka sedang dalam pengaruh zat. Atau seringnya uang serta barang-barang rumah tangga yang menghilang. Secara umum, sebuah penyalahgunaan ganja dapat berubah menjadi kecanduan ganja. Itu semua adalah addictive behaviour.

Apakah Ganja Akan Menyebabkan Kecanduan?
Bagi sebagian orang, ganja adalah sama seperti zat adiktif lainnya. Tapi tidak setiap orang yang menggunakan ganja akan menjadi kecanduan. Para peneliti belum mengerti betul mengapa ada beberapa orang menjadi kecanduan namun orang lain dapat melanjutkan penggunaan ganja secara kasual sebagai rekreasi tanpa mengalami kecanduan. Mungkin ada hubungannya dengan seberapa banyak atau seberapa sering ganja digunakan. Atau mungkin ada faktor genetika yang kemudian akan menentukan bagaimana tubuh Anda memberikan respon terhadap ganja.Jadi ada variasi individual dan genetik yang tidak dapat dirubah.

Sifat Addictive dari Ganja

Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa terdapat perubahan di otak pada penggunaan jangka panjang ganja yang sangat mirip dengan perubahan yang disebabkan oleh zat-zat adiktif lainnya (seperti heroin, coccain atau ATS). Sementara dampak dari menghisap ganja sangatlah ringan dan hampir tidak pernah mengancam jiwa, namun yang menarik untuk dicatat adalah bahwa setelah tubuh Anda menyesuaikan diri terhadap penggunaan ganja, akan sangat sulit untuk berhenti karena reseptor di otak kita sudah berikat dengan baik pada zat aktif yang terdapat di dalam ganja (THC).

Meskipun tidak semua pengguna ganja mengalami kecanduan secara fisik, bisa dipastikan bahwa kecanduan psikologis hampir selalu ada. Pada kecanduan psikologis, pengguna akan merasa mendapatkan efek yang cukup baik dari menghisap ganja. Menghisap ganja akan membuat pengguna merasa lebih baik. Dengan menghisap ganja pengguna akan dapat berkreasi dengan baik, dapat menciptakan sesuatu juga sangat baik, mempunyai kemampuan kreatif yang luar biasa, dan masih banyak hal-hal kreatif yang dapat ditimbulkan dari penggunaanya. Namun jangan lupa bahwa kondisi ini disebut dengan kecanduan psikologis. Tanpa menghisap ganja, pengguna akan merasa tidak mendapatkan kreatifitasnya kembali, merasa tegang, merasa jengkel atau kesal dan berbagai perasaan yang akhirnya mengganggu proses kreatif. Harap diingat kembali bahwa ini adalah bentuk adiktif secara psikologis (bukan adiktif secara fisik).

Ada lagi bentuk ketergantungan yang sangat sulit bagi seseorang untuk melepaskan diri. Ketergantungan sosial adalah jenis lain dari perilaku kompulsif yang mutlak harus diperhatikan. Jika Anda merasa bahwa Anda harus menggunakan ganja karena teman" Anda melakukannya maka Anda sudah masuk ke dalam golongan adiksi sosial. Kemudian Anda merasa perlu untuk mendukung sebuah gerakan legalisasi ganja hanya karena teman-teman Anda mendukungnya, berarti Anda memiliki masalah ketergantungan yang cukup serius. Ketergantungan sosial biasanya merupakan tanda-tanda awal dari ketergantungan psiklogis dan akhirnya bsa menjdi ketrgantungan fisik. Ingatlah kembali bahwa penggunaan ganja biasanya untuk keperluan sosial pengguna yang naif tidak akan pernah berpikir untuk berakhir dengan kecanduan fisik dan psikologis.

Dampak Sosial Ketergantungan Terhadap Ganja

Kecanduan ganja dapat menyebabkan berbagai efek samping pada setiap pengguna baik yang menggunakannya secara kasual ataupun pengguna jangka panjang. Beberapa gejala dari gangguan" ini meliputi hal-hal seperti gangguan tidur, gangguan mengingat, gangguan koordinasi motorik, kesulitan dalam memahami pembicaraan atau memahami situasi dan peristiwa, halusinasi, pikiran atau perasaan yang cenderung paranoid, serta serangan panik. Sementara beberapa dari masalah ini mungkin tidak terlihat serius (serta tidak menimbulkan kematian), namun smua hal itu dapat menyebabkan masalah jangka panjang dan akan membuat gangguan pada kondisi dan situasi sosial.

Dampak Sosial 
1: Gangguan Belajar

Menurut sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan terhadap sekelompok mahasiswa, Penggunaan ganja dapat mengganggu proses belajar, berpikir kritis dan fungsi kognitif terkait lainnya selama 24 jam setelah dosis terakhir diambil. Studi tersebut dilakukan dengan cara mengamati siswa sebelum, selama dan setelah mereka menggunakan ganja. Hasil yang ditemukan bhwa stelah mengkonsumsi ganja siswa jauh lebih mungkin menderita masalah memori, kesulitan berkonsentrasi dan penurunan dalam pemahaman dan keterampilan kognitif. Efek ini mungkin jauh lebih parah pada pengguna jangka panjang dikarenakan adanya perubahan yang terjadi pada otak ketika mengkonsumsi ganja dalam jangka waktu yang lama.

 2: Gangguan Motivasi

Salah satu efek utama yang disebabkan karena ganja adalah kurangnya motivasi. Ganja dapat menyebabkan penggunanya untuk menjadi mudah terganggu/distracted, dan meskipun mereka dapat membuat rencana yang sangat kreatif, mereka bisa dengan mudah melupakannya atau tidak cukup termotivasi untuk melakukannya. Secara fisik memang tidak ada yang salah, tetapi secara mental adanya gangguan motivasi pada pengguna. Pecandu kemudian dapat mengalami apa yang dikenal sebagai Sindrom Motivasi, di mana mereka kehilangan motivasi tentang semua aspek dalam kehidupan mereka, seperti sekolah, kerja, keluarga dan berkurangnya tanggung jawab

 3: Gangguan Perilaku Sosial
Secara sosial, dampak sosial nomor 2 yaitu kurangnya motivasi dapat menyebabkan beberapa masalah yang cukup serius. Bagi yang sudah bekerja, gangguan motivasi akan dapat menyebabkan penurunan performa dalam kinerja, masalah disiplin atau mungkin dapat berakhir dengan terminasi. Bagi yang bersekolah/pelajar, kurangnya motivasi dapat menyebabkan masalah dalam proses belajar dan performa secara umum. Persahabatan juga dapat terancam, karena kurangnya motivasi untuk bersahabat dengan orang lain selain orang-orang yang menghisap ganja. Dampak sosial lainnya, sebagai seorang pengguna ganja akan menyebabkan orang lain cenderung mmiliki konotasi negatif yang terkait dengan Anda sehingga akan menyebabkan lost of opportunity.

Masih ingin berpikir untuk menggunakan ganja,…?
Read »

Copyright © Kreasi Anak Reggae

Designed by