Ganja Duniaku

Posted By: ipink - 11/21/2013 03:27:00 pm
ganja duniaku
    setiap haru aku menerus memutar musiknya Bob Marley. Yang walaupun aku belum tau arti dari lagu lagu yang aku dengar macam, Redemption Song, No Woman No Cry, So Much Trouble in the World, dan lain sebagainya, ada rasa nyaman dengerin musik-musiknya sambil ditemenin sebatang ganja (secukupnya) tambah segelas teh manis, nyaman rasa hati ini sudah. Belakangan aku sadar kalo ternyata dari liriknya marley yang coba aku terjemahin (lewat software penerjemah), apa yang Marley perjuangkan lewat musiknya itu kurang lebih sesuai dengan keadaan dan tuntutan hati ini. Semakin kuatlah “iman” aku menjadi seorang peganja.

    Google menjadi sahabat (dan sepertinya saya memang mulai benar benar meninggalkan yahoo -out of topic :D ), semua tentang ganja, bob marley, reggae aku cari. Nyasar kemana-mana, sampe akhirnya berkenalan dengan wacana legalisasi ganja yang ternyata sudah banyak diperjuangkan di luar negeri ini. Tapi saat itu wacana legalisasi ganja belum terbentuk dengan mapan dalam diri ini, cuma sekedar aja. Setidaknya aku udah dapet pondasi menjadi seorang legalizer.


    Ngga bisa dipungkiri, karna masa-masa sulit itulah wacana legalisasi ganja dalam diri ini berapi-api. Karena aku lihat dengan mata kepala sendiri kalo untuk sekedar ngisep ganja aja, itu ga seimbang dengan apa yang bakalan diterima seandainya berhadapan dengan proses hukum, apalagi hukum negeri ini carut-marut.

    Apa negara diutungkan dari pelarangan ganja? sama sekali tidak! Dari apa yang aku lewatin itu, negara justru dirugikan oleh oknum aparat yang berwenang, dari mulai kepolisian, kejaksaaan dan pengadilan -ups, bukankah semua aparatnya sudah menjadi oknum? :p.

    Pengguna narkotika yang tertangkap dan harus menjalani proses hukum bakalan jadi bulan-bulanan mereka, baik secara fisik, mental atau materi. Siapa mereka? ya, yang tersebut tadi. Polisi, hakim, jaksa ditambah bajingan keparat didalam rumah tahanan ataupun lembaga pemasyarakatan, baik yang berseragam ataupun tidak (premannya). Belum lagi ditambah dengan stigma dari masyarakat tentang mereka yang pernah dipenjara, sungguh sangat menyiksa dan sungguh terlalu, kalo kata Bung Roma.

    Bakalan panjang kalo aku harus jelasin proses kerugian negara dalam menghukum (atau mengkriminalkan?) seorang pengguna ganja yang notabenenya cuma pingin santai dengan rekreasi pribadinya, yang mungkin (sekali lagi mungkin) sudah menjadi haknya untuk bersenang-senang ala pribadi sebagaimana mereka para alkoholik minum-minum di diskotik atau lokalisasi pelacuran tempat dimana mereka yang butuh mengumbar syahwat dipersilahkan datang. Bahkan, pekerjanya pun mendapat sebutan resmi: Pekerja Seks Komersil. Alkohol dan sex jelas sudah mendapat tempat ditengah masyarakat kita yang katanya agamis. Lalu kenapa tidak untuk ganja?

    Mungkin ada konspirasi maha dahsyat yang tidak menginginkan tanaman ganja ini menjadi basis ekonomi kerakyatan. Mungkin ada hubungannya dengan kapitalisme? ah, ini sepertinya bakalan panjang kalo diterusin, lagi pula aku masih belum paham betul dengan sistem ekonomi yang ada.

    Ya, pikiran-pikiran itu muncul selama masa “liburan” yang aku jalanin. aku mulai bergerak secara independen, dari mulai blog (entah udah berapa blog yang ganja buat dengan tema ganja dan slogan-slogannya) sampe ke kaos, yang karna aku bisa nyablon jadi aku cetak sendiri desain kaosnya. aku inget, kaos yang paling aku banggain tulisannya “Legalize Canna in the Name of Democracy”. Saking seringnya aku pake, itu kaos jadi sobek-sobek kecil karna emang udah mengkerut. Sampe akhirnya tanpa sadar itu kaos kebanggan aku telah diperlakukan dengan semena-mena sama nyokap: Dijadiin lap! ironisnya, aku sadar itu udah jadi lap, tepat ketika gua nyeka kaki aku diatas kaos itu! dan baru mulai memaklumi kalo itu kaos udah ga pernah aku liat lagi di lemari. Akhir yang tragis untuk sebuah kaos kebanggan. Kenapa jadi curhat? back to topic.

    Dalam tongkrongan juga kadang aku selipin obrolan tentang kenapa ganja harus legal ke temen temen ngeganja bareng. Setengah dari mereka bilang aku gila, setengahnya lagi cuma manggut manggut entah paham atau cuma demi mau berentiin bacot aku doang. Entah, setidaknya aku mencoba untuk membuka paradigma baru tentang ganja kepada mereka yang juga suka ganja. Sampai saat ini, tetap mereka enggan beranjak dan lebih memilih menunggu hasil.

    Peran ganja untuk para peganja itu sendiri emang beda-beda. Ada yang sekedar cuma buat haha-hihi, ada juga yang menjadikannya kekasih seumur hidup. Dan gua ada bagian yang terakhir.

    Ganja buat aku bukan sekedar ganja, yang bikin mata sayu, laper ga jelas, tawa-tiwi. Buat aku ganja udah jadi sarana rekreasi, sarana berimajinasi, dan bahkan sarana meditasi. Walau sadar, dalam pengaruh ganja tuh kadang jadi rada-rada ling-lung. But i like it. Ganja emang udah jadi sahabat sekaligus kekasih buat aku, yang hampir selalu ada di samping aku Disaat boker, disaat suntuk, disaat senang, disaat sedih,,,,


Dari sekian banyak narkotik yang beredar di lingkungan aku (inex, sabu, putaw, boat, etc), kayanya emang cuma ganja yang paling bikin nyaman. Entah kenapa. Ada satu sensasi santai, nyantai kaya di pinggir pantai :) . Sampe akhirnya ada temen aku yang nyeletuk “kamu gila banget sih ama beginian!”, dan saat itulah aku sadar kalo akumulai masuk sebagai pengguna ganja aktif, dan mulai menyatakan diri sebagai seorang reggae man.

About ipink

Organic Theme is officially developed by Templatezy Team. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Kreasi Anak Reggae

Designed by