Menjadi Mahasiswa Tidak Mudah

Posted By: ipink - 11/04/2013 08:40:00 pm

Menjadi seorang mahasiswa bukanlah perkara mudah. Menjadi mahasiswa itu sangat berat. Berat disini yang saya maksud adalah berat dalam banyak hal. Mahasiswa dituntut untuk menjadi pribadi yang mandiri, dapat menyelesaikan masalah secara baik dan benar, sebagai agent of change, dapat berkumpul atau bersosial dengan orang banyak seperti masyarakat awam sekali pun, selain itu mahasiswa juga di tuntut untuk dapat menjalankan atau teori-teori yang di dapat dalam bangku perkuliahan ke dalam kehidupan secara emipiris. Tulisan ini akan membahas bagaimana bagaimana dan apakah wajib, bahwa seorang mahasiswa itu wajib untuk menerapkan teori-teori yang di milikinya ketika (masih) dalam bangku kuliah? Sesuai dengan identitas saya dari universitas Veteran Republik Indonesia

Makassar, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, jurusan MIPA Prodi Matematika, saya lebih menitikberatkan pembahasan dari
penerapan teori-teori khususnya dalam dunia Pendidikan tentunya.
Menjadi mahasiswa FKIP Jurusan Matematika bukanlah impian saya ketika tahun 2010 mengikuti seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) atau kalau sekarang dinamakan SBMPTN. Pada waktu itu saya memilih pilihan pertama program studi keguruan di bidang Olahraga dan barulah di pilihan kedua saya memilih program studi Informatika. Besar harapan saya ketika itu saya dapat lolos dalam seleksi itu ke program studi pertama dan kedua. Maklum, background keluarga saya lebih di dominasi guru atau pendidikan di sekolah. Tanpa ada perkiraan apapun, dan hanyalah harapan yang saya punya, saya tidak pernah mempunyai pemikiran bahwa saya tidak lolos di perguruan tinggi Negri. Ahirnya saya ikut Tes di Perguruan Tinggi Swasta, waktu itu saya memilih Jurusan Pertanian dan alhamdulillah saya lolos tapi keluargaku tidak ada yang setuju.
singkat cerita saya bulatkan pikiranku untuk daftar kekampus lain yatu di kampusku saat ini,saya daftar di fakultas teknik, jurusa teknik pertambangan tampa sepengetahuan orang tuakau, tinggal menghitunh hari temna-temanku mau mulai Ospek saya di telpon sama orangtuaku masih ku ingat kata-katanya mereka bilang ( Ketika kamu masuk teknik kamu bayar sendiri biaya kuliahmu ),mulai di situ saya mulai stres dan ndamau kuliah,yang ada dalam pikiranku waktu itu pergi cari kerja di negri orang yaitu di malaisia tapi karna ada rayuan dari temanku untuk kuliah dengan hati yang sangat terpaksa aku daftar di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan jurusan matematika dan aku nda tau apa itu matematika, aku hanya ikuti alaurnya saja, saya kemudian memulai ospek kemudian kuliah.
Awal menjadi mahasiswa saya seperti orang bodoh. Saya sama sekali tidak kenal siapapun, hanya ada 1 teman SMA saya dulu dan itupun saya tidak begitu akrab dengan dia. Kuliah setiap hari, awal kuliah yang sangat membuat saya begitu bosan. Bagaimana tidak bosan, kuliah yang saya lakukan ketika itu hanyalah datang duduk diam dan mendengarkan dosen ngomong panjang lebar tanpa saya pahami dosen itu berbicara apa. Beberapa kali kuliah saya mulai tertarik dengan bahasan-bahasan ringan kalkulus,tentang masalah matematika, dan hal lainnya yang bersangkutan dengan disiplin ilmu baru saya ini. Satu semester saya habiskan dengan kuliah pulang kuliah pulang. Hingga saya mulai sadar bahwa pikiran saya tidak akan berkembang dengan cara seperti itu. Lebih tepatnya semester 2 saya organisai kampus yaitu Unit kegiatan Kampus mozz fm. Yang tadinya saya hanya kuliah pulang kuliah pulang, saya mulai banyak menghabsikan waktu saya untuk sekedar meminun kopi di sekret bersama-sama teman dan seniorku. Dan perkiraan saya benar, dari sini, dari sekedar ngobrol atau sharing dengan teman-teman saya dapat pengetahuan lebih daripada saya ketika hanya datang di kelas dan mendengarkan dosen menjelaskan mater kuliah. Saya mendapatkan banyak ilmu saya dapat mengembangkan pemikiran kecil saya. Semester 3 dan 4 adalah semester dimana saya sudah mapan di kampus saya ini. Saya sudah jatuh hati dengan aroma sosial politik walaupu saya bukan jurusa FISIP. Datanglah semester 5, semester yang tidak mungkin saya lupakan sampai saya tua sekalipun. Semester 5 ini saya mulai mengenal permainan politik kampus. Jelek atau baiknya saya mulai tau. Hingga saat itu, kalau tidak salah awal tahun 2012 saya melihat dengan mata kepala saya sendir permainan politik kampus saya sendiri secara empiris, secara nyata. Ya, ketika ada sebuah forum musyarawah warga di fakultas ku, semua berkumpul dalam ruangan besar di kampus UVRI. Musyawarah ini diadakan sebagai langkah dari pihak elite jurusan (kajur, dan bawahannya) bekerja sama dengan beberapa oknum mahasiswa untuk menggagas kembali HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) yang sebelumnya telah lama vakum. Dari forum inilah mata saya terbuka lebar bahwa di sinilah saya mengenal politik oraktis kampus. Debat, tukar pendapat dan segala macamnya terjadi dalam forum ini. Dalam kampus UVRI sendiri terdapat dua kubu besar, organisasi ekstra yang bisa dibilang menghegemoni kampus saya ini. Pertarungan dua kubu ini juga yang katanya menjadi penyebab utama vakumnya HMJ dari jurusan saya. Dalam forum inilah begitu terlihat bahwa dua kubu besar ini memang sangat kuat pengaruhnya di kampus saya ini. Sanggah menyanggah argumen yang sangat berbau politik disini terjadi begitu keras. Forum yang dikatakan musyawarah bersama ini akhirnya diputuskan untuk memilih ketua mandatoris yang tujuannya sebagai jembatan agar terbentuknya tujuan awal tadi yaitu terbentuknya kembali HMJ jurusan yang sebelumnya telah vakum. Alih-alih menggunakan kata mandatoris dalam forum tersebut, tenyata ketua mandatoris yang terpilih melalui voting tersebut justru langsung di daulat menjadi ketua umum HMJ jurusan. Dari sinilah pro dan kontra mewarnai jalannya pembentukan HMJ jurusan saya ini.
Satu tahun sudah berlalu dalam kepengurusan HMJ, sebentar lagi telah siap untuk di sambut pemilihan kembali ketua umum HMJ. Ada ketakutan tersendiri bagi saya pribadi yang notabene saya adalah pihak independen di kampus. Bagaimana bisa, jurusan yang katanya mempunyai background disiplin ilmu administrasi justru ketika menjalankan atau menerapkan ilmunya hanya melalui voting. Bukankah sanga memalukan? Ya sudahlah, itu sudah berlau kurang lebihnya satu tahun lalu. Toh kinerja pengurus dari HMJ sendiri tidak bisa di katakan buruk, bahkan mungkin bisa dikatakam bagus. Mungkin hanya masalah prosedur saja yang kurang baik dan benar. Nah menjelang pemilihan kembali nantinya siapa yang berhak untuk menjadi ketua umum HMJ, saya merasa takut dan tidak tahu harus bagaiamana dengan posisi saya yang sudah menua di kampus, dan belum ditambah lagi posisi saya sebagai pihak independen. Yang bisa saya lakukan menulis tulisan ini sembari berdiskusi dengan teman dekat saya untuk memikirkan solusi ketakutan saya tadi. Saya takut, permainan politik tahun lalu itu akan terjadi kembali, selain itu belum ditambah konflik yang sangat berpeluang besar untuk terjadi nantinya.
Bagaimana pun juga, jelek dan buruknya kampus saya, tanpa kampus saya, saya tidak akan ada disini. Saya berharap ada yang mempunyai keinginan untuk memperbaiki apa yang sebelumnya kurang baik. Dengan usia yang sudah 21 tahun dan semester sudah 7, setidaknya ada hal yang dapat menjadi kebanggaan dari diri saya bahwa saya pernah mencari segala macam ilmu di program studi MIPa jurusan matematika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas veteran republik indonesia makassar.

About ipink

Organic Theme is officially developed by Templatezy Team. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Kreasi Anak Reggae

Designed by